27 Mar 2017 |
|
Oleh : Kikie Nurcholik (Waketum III - Komunitas Printing Indonesia)
MENULIS DAN KESEHATAN MENTAL Telah ditelaah dan terbukti bahwa pekerjaan sesederhana menulis akan membentuk sikap mental yang luar biasa.Kegiatan menulis akan memompa daya imajinasi dan pemikiran seseorang untuk dapat mencurahkan seluruh emosinya ke dalam kalimat verbal yang dapat dipahami setiap orang. Namun, tentu saja semuaitu sangat didukung oleh kesehatan fisik dan mentalseseorang. Berbagai jenis profesi yang tuntutan alamiahnya lebih mementingkan “isi kepala” ketimbang stamina atau tampilan fisik, antara lain: Penulis, Editor, Pelukis.Berhubung kekuatan jasmaniah tidak diperlukan secaralangsung, tak heran jika para pelaku profesi di kategori ini sering luput memperhatikankebugaran tubuh mereka. .................... selengkapnya klik judul link di atas ..................... Saya percaya dengan pendapat “memelihara raga adalah salah satu bentuk apresiasi terbesar kita kepada kehidupan”. Untuk itu, saya sajikan beberapa tips sebagai catatan di awal tahun, agarstamina kita,para penulis, tetap terjaga dengan baik. Jangan berlama-lama duduk Di sela-sela kegiatan menulis, miliki aktivitas fisik favoritlain, seperti olahraga lari atau sekadar jalan kaki, untuk meminimkan risikomenurunnya stamina tubuh. Makanandan minuman cukup gizi Makanan berkualitas tidak harus yang mahal atau berkelas. Pilihlah makanan dan minuman yang layak serta rasional. Ketimbang maraton makan mi instan, misalnya, lebih baik pilih sepiring nasi rames dengan lauk-pauk lengkap dari sebuah warteg.Minum kopi atau teh cukup secangkir seharikarena kedua jenisminuman ini tergolong minuman diuretik yang mempercepat dehidrasi. Segarkan diri atau mandi Selain untuk minum air memiliki peran lain yang tidak kalah penting, yaitu menyegarkan tubuh sekaligus pikiran. Seringkali ide segar muncul ketika kita telahmandi. Tadinya saya berpikir itu hanya pengalaman personal yang tidak memiliki basis saintifik apa pun, hingga akhirnya saya menemukan sebuah artikel yang menjelaskan faedah air bagi kreativitas. Refresh Jangan biarkan sakit punggung, sakit leher, dan sakit pinggang menumpuk berminggu-minggu, karena akumulasi itu bisa mencederai kita dalam jangka panjang. Salah satu kegiatan yang memiliki efek positif signifikan adalah dipijat. Bagi saya dipijat bukan sekadar untuk memanjakan diri, melainkan pilihan efektif untuk mempertahankan kesehatan fisik pada saat menjalani proses menulis intensif.Pijatanmembantu sirkulasi darah dengan baik, meredam depresi, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan imunitas tubuh. Jaga kreatifitas dan kebiasaan baik Mungkin terdengar kontradiktif dengan pengertian umum, namun, berdasarkan pengalaman selama ini justru membuktikan bahwa menjalankan proses kreatif dalam kegiatan rutinitas adalah cara yang paling efektif dan produktif. Konsep dasarnya adalah, desain aktivitas yang menunjang kesehatan tubuh dan mental kita, maka lakukanlah secara rutin.Seperti kita ketahui ada empat tiang utama konstruksi rutinitas, yakni : makan, istirahat, olahraga, dan refreshing, karena secara keseluruhan itu semua akan membentuk mental yang sehat Ditinjau dari ilmu kedokteran, setiap organ tubuh memiliki jam piketnya masing-masing. Jam tidur terbaik adalah tidak lewat dari pukul sepuluh malam. Dengan demikian kita tidak melewatkan periode krusial saat tubuh secara alamiah memperbaiki diri. Kesempatan beristirahat yang cukup akan menunjang daya konsentrasi, kejernihan berpikir, dan menjaga kesehatan kita secara umum. Lakukan olahraga rutin sekurang kurangnya sekali seminggu, jogging ringan 15 menit di sekitar rumah, disambung dengan berenang di klub olahraga terdekat. Seminggu sekali melakukan weight training. Tentu semuaitu dilakukan semata-mata hanya untuk menjaga kebugaran dan mengenyahkan perasaan “sluggish” yang hinggap ketika mental terkuras atau terlalu lama statis. Kenali tubuh kita dan pilih atau tentukan “dosis rutin” olah raga yang kita butuhkan. “Memilih” adalah sesuatu yang lumrah dalam kehidupan kita.Tuntutan memilih suatu jenjang kariratau memilih langkah strategis melewati suatu tantangan di pekerjaan, terkadang menjadi keputusan sulit yang harus dilakukan.Dalam keadaan tertekan, bisa jadi kita mengambil keputusan yang salah dan tekanan mental yang berat membuat kita menjadi “kalah” dalam penyelesaian masalah, Selengkapnya terdapat pada majalah Print Media Indonesia edisi 75 Maret-April 2017 Majalah ini terbit dalam dua versi yakni cetak dan E-Print Media (digital). Majalah versi cetak bisa didapatkan pada ratusan toko buku di Pulau Jawa, termasuk Bandara Soeta Jakarta, sedang versi digital dapat diunduh pada aplikasi : Scoop, majalah indonesia, dan Higo. semoga bermanfaat.
iNFO : WA 0811808282 |