30 May 2015 |
|
Print Media Indonesia, Material pendukung lain dalam proses pembuatan kertas adalah filler yang berfungsi untuk meningkatkan hasil yield kertas, meningkatkan kehalusan permukaan kertas dan memperbaiki sifat kertas lainnya. Jenis filler yang biasa digunakan adalah calcium carbonate dan clay. Dalam aplikasinya terdapat dua metode penggunaan filler dalam proses pembuatan kertas. Metode pertama, filler dicampur bersamaan dengan bubur kertas sehingga filler berada diantara serat-serat kertas. Pada kondisi ini filler menutupi sebagian pori-pori serat kertas yang berfungsi menaikkan kekuatan kertas secara umum. Meskipun demikian, penggunaan filler secara berlebihan dapat merusak jalinan serat-serat kertas sehingga kertas menjadi rapuh karena filler memotong ikatan seratyang satu dengan serat lainnya. Filler merupakan jenis pewarna yang paling banyak digunakan dalam proses pembuatan kertas. Nilai yang sangat ekonomis dan kemudahan dalam mendapatkan filler menyebabkan produsen kertas berlomba-lomba meningkatkan jumlah filler di dalam kertas tanpa mengurangi kualitas kertas tersebut. Perkembangan teknologimemungkinkan inovasi yang menghasilkan materialpendukung lainsebagai bahan baku kertas, sehingga jumlah kandungan serat tumbuhan yang digunakan dalam produksi kertas terus berkurang dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan denganimpian masyarakat dunia dan tujuan para produsen kertas untuk dapatberperan aktif dalam melestarikan hutan dan lingkungan sekitarnya. Untuk mengetahui kandungan filler di dalam kertas dilakukan pengukuran asch content. Jumlah filler yang ada di dalam kertas bergantung pada jenis kertasnya. Kertas dengan lapisan dipermukaannya memiliki jumlah filler berkisar antara 20 – 30%, sedangkan kertas tanpa pelapis memiliki filler dengan kisaran 10-15%. Kandungan filler berpengaruh terhadap karakteristikatau sifat—sifat kertas. Oleh karena itu kandungan fillerdi dalam kertas harus disesuaikan sampai batas tertentu, jika berlebihan akan menurunkan kualitas kertas secara signifikan. Karakteristik Filler Penggunaan jenis filler sangat menentukan kualitas akhir dari kertas industri. Oleh karena itu,penting untuk mengetahui karakteristik dan sifat dari filler yang akan digunakan dalam proses pelapisan kertas. Sejalan dengan waktu, fillerdapat berubah warna karena pengaruh sinar UV dan kelembaban. Perubahan warna biasanya dari putih mengarah ke kuning sehingga warna kertaspun berubah menjadi kekuningan.Perubahanwarnaini juga ditentukan olehkualitas filler tersebut dan lokasi asal filler tersebut ditambang. Campuran jenis filler satu dengan lainnyaakan menghasilkan sifat kertas baru sesuai dengan aplikasi akhir yang diinginkan oleh pelanggan. Ada beberapa jenis filler yang tersedia dipasaran dan digunakan secara luas, di antaranya :
CaCo3 atau Calcium Carbonate, banyak ditemui didaerah pegunungan berkapur. Tampilan luar filler ini berbentuk bulat sehingga bila diaplikasikan di permukaan kertas memberikan efek matt pada kertas. Filler ini digunakan pada hampirseluruh jenis kertas karena harganya yang cukup murah, tetapi dapat meningkatkan kualitas kertassecara signifikan. Filler inidapat meningkatkan kemampuan kertas dalam proses pengeleman menjadi lebih baik
Filler ini merupakan material yang di tambang dari alam. Bentuknya yang pipih segi enam menjadikan filler ini mempunyai karakteristik yang istimewa. Dari bentuk luarnya filler ini memberikan sifat glossy pada kertas sehingga hasil cetakan menjadi lebih mengkilap. Clay bernilai ekonomi cukuptinggi, oleh karena itu banyak produsen kertas yang menggabungkanpenggunaan filler ini dengan filler lainnya.
Filler ini berbentuk bulat dan memiliki diameter lebih kecil dibandingkan dengan CaCo3dan memiliki tingkatkeputihandan nilai ekonomi paling tinggi dibandingkan dengan filler jenis lainnya. Oleh karena itu penggunaan filler ini terbatas pada kertas yang memerlukan nilai keputihan yang tinggi,antara lain kertas kemasan makanan dan kertas foto. Metode kedua,filler diaplikasikan ke permukaan kertas dalam bentuk lapisan material khusus sehingga permukaan kertas tertutup secara total oleh filler tersebut. Pada metode kedua ini filler difungsikan untuk menaikkantingkatglossy dan kemampuan cetak kertas. Pada umumnya metode kedua ini diaplikasikan untuk kertas dengan beratdiatas 200 g/m2, baikuntuk kertas coklat maupun kertasputih. Kertas coklat yang dilapisi filler lebih dapat mempertahankan kekuatannya dibandingkan dengan kertas putih yangdilapisifiller. Ketebalan lapisan kertas diukur berdasarkan beratnya dalam satuan meter persegi. Ketebalan lapisan ditentukan oleh kualitas kertas yang akan diproduksi, yaituantara 15-30 g/m2. Pada umumnya adonan untuk membuat pelapisan kertas menggunakan air sebagai bahan pengencerataupelarut. Oleh karena itu,diperlukan unit pengering yang cukup panjang untuk proses pengeringan.Pemilihan air sebagai bahan pengencer karena faktor hargayang relatif murah dan mudah didapatkan. Banyak teknologi lain yang dikembangkan untuk membuat proses pelapisan menjadi lebih efisien,tetapi untuk industri pembuatan kertas,teknologi berbasis air masih merupakan yang terbaik dan belum adapenggantinya. Teknik pelapisan kertas ada beberapa jenis,yaitu :
|