Visitor

 

Sosial Media

Home
27
Dec
2022
Memahami Unsur dalam Desain Grafis

Desain grafis merupakan satu bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan elemen grafis, seperti gambar, teks, warna, dan sebagainya sebagai sarana penyampaian informasi secara efektif. Dalam memperlajari desain grafis, kita harus mengetahui dan memahami unsur dalam desain grafis.

Unsur-unsur Desain Grafis

Dalam desain grafis terdapat 7 unsur di antaranya titik, garis, bidang, warna, tekstur, gelap terang dan ruang.

1. Garis

Garis adalah gabungan beberapa unsur titik yang saling sejajar, sehingga membentuk satu kesatuan. Unsur garis akan selalu ada di setiap desain. Bisa berbentuk garis panjang, pendek, lurus, melengkung, tebal, tipis, putus-putus, dan lain sebagainya. Setiap bentuk garis ...

akan menciptakan kesan yang berbeda-beda. Misalnya, garis tebal akan menimbulkan kesan yang tegas, sedangkan garis tipis atau lengkung terkesan lebih luwes dan dinamis. Garis lurus horisontal mempunyai ciri khas yang formal namun tetap professional. Garis lurus vertikal mempunyai ciri khas stabil, elegan, serta menggambarkan keseimbangan. Garis pada desain berfungsi untuk membuat keteraturan, memperjelas poin tertentu, dan dapat diaplikasikan dalam pembuatan bagan atau grafik.

 

2. Bentuk

Bentuk dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai komposisi lebar, tinggi, dan diameter. Oleh karena segala sesuatu dalam desain grafis pada akhirnya adalah soal bentuk, maka seorang desainer grafis pun harus mampu menciptakan bentuk-bentuk yang tepat dan bagaimana antara satu bentuk dengan bentuk lainnya berinteraksi.

Secara umum, bentuk yang banyak diketahui antara lain kotak, lingkaran, segitiga, lonjong, dan lain-lain. Sedangkan bentuk yang dibagi dalam kategori sifat antara lain: A) Bentuk geometrik, yakni bentuk yang segala sesuatunya dapat diukur, misalnya kubus berasal dari kotak, kerucut berasal dari segitiga dan lingkaran. B) Bentuk natural, yakni bentuk yang dapat berubah dan bertumbuh ukurannya seperti bunga, daun, pohon, buah, dan masih banyak lagi. C) Bentuk Abstrak, yakni bentuk yang terkesan tidak jelas dan tidak terdefinisi bentuk apa yang dihasilkan.

 

3. Warna

Warna merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam desain grafis. Warna dapat memberi makna dan tema pada sebuah desain. Unsur ini terbagi dalam dua kategori, yaitu warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dari unsur tinta (CMYK). Untuk mendapatkan hasil karya yang menarik, pemilihan warna tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Biasanya, desainer akan membuat color palette atau sekumpulan warna yang dipadukan, sehingga menghasilkan kombinasi warna yang unik dan menarik.

 

4. Tekstur

Tekstur merupakan visualisasi dari permukaan suatu objek yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Contohnya, corak dari suatu permukaan benda. Ada yang halus, kasar, lembut, licin, berpori, mengkilap, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dapat menambah dimensi dan memperkaya sebuah layout, sehingga objek jadi lebih hidup. Selain itu, tekstur juga bisa membawa audiens supaya lebih mendapatkan feel (rasa) atau emosi tertentu dalam sebuah desain. Tekstur bisa dibedakan menjadi 2, yaitu tekstur tekstur visual dan tekstur taktil.

- Tekstur visual adalah tekstur yang bisa dirasakan langsung oleh penglihatan.

- Tekstur taktil adalah tekstur yang bisa dirasakan dengan penglihatan dan perabaan.

 

5. Gelap-terang

Gelap-terang ini bisa juga disebut dengan value yaitu merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi lebih indah dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah objek, background (latar), atau teks. Sebuah warna yang akan diterangkan dapat menghasilkan warna yang lebih muda, sebaliknya sebuah warna yang akan digelapkan dapat menghasilkan warna tua. Contohnya warna biru diterangkan akan menghasilkan warna biru muda, dan sebaliknya jika digelapkan akan menghasilkan warna biru tua. Begitu halnya dalam mendesain, harus ,memiliki keahlian dalam melakukan value pada desain yang dibuat dengan skala yang tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga akan terlihat lebih profesional.

 

6. Ruang

Saat membuat desain, terkadang kita ingin memasukkan berbagai macam objek agar terlihat lebih kaya dan menarik. Namun, terkadang objek yang terlalu banyak dan menumpuk akan membuat mata audiens menjadi jenuh. Oleh karena itulah, unsur ruang dibutuhkan. Ruang merupakan jarak antara unsur-unsur desain grafis, seperti objek, background, dan teks. Tanpa adanya ruang, kita akan sulit untuk mencerna informasi yang ingin disampaikan. Fungsi ruang adalah untuk memisahkan atau mengelompokkan informasi.

 

7. Ukuran

Ukuran merupakan panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya sebuah objek dalam desain grafis. Penggunaan ukuran akan membantu membentuk hirarki yang akan ditampilkan. Dengan demikian, audiens pun akan terarah untuk mengamati objek dan memahami makna desain sesuai dengan yang diharapkan oleh sang desainer.

Informasi maupun objek yang menjadi inti desain akan ditonjolkan dengan cara penggunaan ukuran yang lebih besar, baik berupa teks maupun bentuk tertentu. Demikian juga sebaliknya, makin minor informasi atau elemen dalam desain yang ingin ditampilkan, makin kecil pula ukurannya.

 

Demikian unsur-unsur dalam desain grafis. Masing-masing mempunyai peran dan karakter yang berbeda. Dalam mengaplikasikan setiap unsur seorang desainer perlu untuk menyeimbangkan antara wawasan teoritis, referensi, dan kreatifitasnya sehingga dapat menghasilkan karya yang menarik.

Bams

/dari berbagai sumber

Selengkapnya terdapat pada majalah cetak & elektronik INDONESIA PRINT MEDIA edisi 109 Nov-Des 2022.

Info : +62 811 808 282