23 Sep 2022 |
|
Dimulainya Era Digital Diawal Tahun 1990an dikenal dengan era dimulai perkembangan Printer Inkjet. Printing menjadi lebih praktis dengan munculnya teknologi ini. Thermal dan Piezo, 2 teknologi Printhead memulai pertarungan yang cukup sengit, saling mendahului dengan kecepatan, kualitasnya dan prestise-nya masing-masing. Diakhir abad 19 ini konstruksi bangunan juga mengalami kebangkitan sehingga kebutuhan cetak gambar arsitek meningkat dengan luar biasa, mendorong berkembangnya meja gambar dari yang klasik menjadi digital dengan Pen Plotter. Tidak dapat dilupakan pula Perkembangan Teknologi ... IT saat itu juga mulai berkembang dengan sangat cepat dan masiv, sehingga mendorong kebutuhan cetak ukuran besar juga bertumbuh dengan luar biasa. Desktop Printer dikenal dengan ukuran yang sangat terbatas dikisaran A4 (210x297mm), bekembang menjadi A3 (297x420mm), bahkan di era ini ukuran A1 (594x841mm) menjadi hal yang umum. Berkembangnya Printer Inkjet Dengan semakin berkembangnya teknologi Inkjet, dimulailah era baru memasuki Tahun 2000, Large Format Printer (LFP) berkembang, yang awalnya sudah di mulai dengan system Pen, berkembang dengan mempergunakan Inkjet. Pertarungan lebih sengit dimulai dengan penggunaan Tinta Dye dan Pigment, Printer 4 Warna berkembang menjadi 6 warna dan lebih. Penggunaanya pun berkembang menjadi materi Promosi, cetak poster, cetak banner mulai popular di masa itu. Disini dimulainya booming Digital Printing ditandai dengan mulai berjamurnya Printshop (Print Service Provider, PSP). Terbantu pula dengan munculnya Proses CTF (Computer To Film) dan CTP (Computer To Plate) dalam dunia cetak offset, sehingga Industri Offset pun mempunyai kebutuhan untuk cetak Proofing dengan mempergunakan LFP, yang tentunya mendorong LFP mempunyai aplikasi yang lebih beragam. Revolusi Teknologi Tinta Teknologi Tinta berkembang tidak hanya dari jumlah warna, saat itu mulai merambah dengan penggunaan Oilbased Ink (Tinta berbasis Minyak) untuk penggunaan cetak Outdoor. Industri cetak Outdoor tentunya mempunyai kebutuhan ukuran cetak yang jauh lebih besar sehingga di buatlah mesin dengan kemampuan cetak sampai 5m. Model Printernya pun menjadi beragam, mulai dari Roll To Roll berkembang menjadi Flatbed. Tidak berhenti disitu, tuntutan tinta yang harus lebih ramah lingkungan semakin kuat mendorong inovasi baru dengan jenis tinta yang berbeda : •Eco-solvent •Latex •UV •Resin, dan lainnya. Produsen Printer mencari dan memilih solusinya masing-masing disesuaikan dengan kondisi vendor yang bersangkutan dan saat ini kita semua dapat melihat hasil keampuhan strategi itu. Merambah Dunia Cetak Tekstil Sejalan dengan pertumbuhan teknologi itu pencarian solusi untuk cetak tekstil pun ikut meramaikan revolusi Teknologi Printing. Penyesuaian Tinta yang selama ini dipergunakan di industri garmen, untuk ditransformasikan penggunaannya dalam Teknologi inkjet pun terjadi, manufaktur besar yang selama ini fokus cetak nya mempergunakan rotary (Silinder) dan screen sudah mulai mempergunakan Teknologi Inkjet dan tidak sedikit melakukan merger dengan produsen Inkjet. Tinta pun disesuaikan dengan jenis kain yang dipergunakan : •Sintetis (Polyester) •Natural (Katun) •Silk (Sutra) •Dan campuran dari ketiga ini. Teknik mencetaknya pun menjadi ada pilihan direct print atau dengan kertas transfer khusus untuk Polyester (Sublimasi). Untuk cetak garment ini terutama untuk direct print masih membutuhkan proses pre-treatment dan Proses Fixation. Perkembangan Teknologi Large Format Printer tentunya tidak akan berhenti sampai disini saja, kita nantikan inovasi berikutnya @rdmuliadi Sepenuhnya terdapat pada majalah cetak & digital INDONESIA PRINT MEDIA edisi 108 Sept-Okt 2022.
Info : +62 811 808 282 (WA)
|