07 Dec 2016 |
|
Indoprint 2016 : PERANG' TEKNOLOGI DI SEKTOR INDUSTRI CETAK
Setidaknya sebanyak 400 perusahaan dari 20 negara, termasuk lima paviliun nasional dan grup perusahaan dari Jerman, Korea, Singapura, Taiwan dan Thailand, turut berpartisipasi di ajang tersebut. Gelaran tri-sektor ini telah berhasil menghadirkan platform menarik untuk teknologi paling modern dalam industri plastik, kemasan kreatif dan solusi pemrosesan serta aplikasi cetak inovatif untuk melayani ketiga industri tersebut. Panitia menargetkan, untuk tahun ini lebih dari 20.000 pengunjung termasuk delegasi industri dari berbagai wilayah dan negara sekitarnya hadir di gelaran ini. Selain pemain kunci seperti Heidelberg (Indonesia), Kraiburg TPE, Maguire Produk Asia, Honda Logistic, banyak perusahaan dari Eropa dan Asia juga turut berpartisipasi termasuk 14 dari Korea Selatan, 21 dari Jerman, 16 dari Singapura dan kelompok besar perusahaan dari Cina. Hampir dua-pertiga dari semua peserta pameran melakukan perjalanan dari luar Indonesia untuk memamerkan inovasi dan produk mereka masing-masing. ................................................................................................................................ "Jumlah peserta dari pasar internasional berkisar 60% dari total peserta pameran. Ini adalah sebuah pengakuan bahwa pameran ini berdimensi internasional dan minat untuk berbisnis serta potensi pertumbuhan di Indonesia dan kawasan tersebut terus menunjukkan peningkatan," ungkap Gernot Ringling, Managing Director Messe Dusseldorf Asia (MDA). Gernot juga menilai ada peningkatan partisipasi dari perusahaan yang berasal dari China, Jerman, Singapura, Korea Selatan dan Thailand serta peningkatan secara global terhadap ketertarikan pada pasar di Indonesia, khususnya terhadap perluasan pengembangan produksi dasar untuk komponen konsumen elektronik, solusi bagi industri dan inisiatif pemerintah untuk menarik investasi asing. Gagasan ini merupakan hasil kolaborasi solid antara PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) dan Messe Dusseldorf Asia (MDA). Kedua perusahaan ini juga telah mendapat dukungan penuh dari suksesnya tiga pameran dagang internasional, yaitu : K, Interpack dan Drupa yang digelar oleh Messe Dusseldorf Jerman (MDJ). Direktur Wakeni, Rini Sumardi, merasa gembira dengan keberhasilan menghadirkan pameran yang sangat relevan dan ditargetkan untuk para pemain kunci dalam industri lokal untuk menjalin bisnis dan dapat mempelajari langsung dari para ahlinya. "Kami memiliki komitmen dalam menyukseskan event ini baik bagi peserta pameran serta pengunjung. Oleh karena itu, di setiap edisinya kami terus mempersembahkan yang terbaik," pungkasnya.
Salah satu langkah Heidelberg dalam mejalin hubungan baik dengan pelanggan adalah melalui kerjasama dengan MK Masterwork, produsen mesin-mesin kemasan unggul dan terpercaya dari China, yang telah lama dikenal dan dipercaya oleh para pelaku usaha percetakan kemasan. Salah satu produk andalan MK adalah Easymatrix 106 CS, mesin die-cutter yang dilengkapi dengan stripping yang juga bisa dipergunakan untuk mengerjakan embossing. Mesin ini sangat ideal untuk percetakan yang ingin memasuki pasar produk kemasan, dengan kecanggihan teknologi, kinerja tinggi dan harga yang bersaing. Saat ini, mesin tersebut menjadi produk andalan Heidelberg yang memiliki jaringan penjualan dan pelayanan di lebih dari 170 negara di dunia. Mesin ini dikembangkan oleh MK dengan kualifikasi Heidelberg dan telah memproleh sertifikat CE dan CS. Meskipun demikian, Heidelberg tetap mengadakan pengecekan tersendiri pada desain dan kualitas untuk memastikan kehandalan sesuai dengan standar mesin-mesin Heidelberg lainnya. MK Easymatrix 106 CS dengan kecepatan 7.700 sph mampu bekerja pada media kertas minimal 90 gsm, karton sampai 2.000 gsm dan corrugated E flute sampai 4 mm, dilengkapi dengan fitur non stop feeder, non stop delivery, serta pengoperasian yang mudah. Pneumatic Die Chase Lokc tekanan potong maksimal 260 ton, yang penyetelannya menggunakan tombol, sudah menggunakan Servo Motor, dengan fitur oil cooling membuat sirkulasi pelumas lebih terjaga viskositasnya. Ditunjang dengan teknisi yang handal dari Team Customer Support yang terlatih di pabrik MK Tiajin, China, akan mendukung kelangsungan dan kelancaran usaha percetakan kemasan anda. Univacco Pamerkan Laminating Foil Berkualitas di Indoprint 2016
Debut ekspansi Univacco sebagai distributor penyedia laminating foil dalam pameran Indoplas, Indopack dan Indoprint 2016, mendapat sambutan positif dari para pengunjung serta pengusaha, baik lokal maupun mancanegara. Momentum itulah yang dijadikan dasar untuk memperkenalkan produk-produk Univacco di Tanah Air. Pada gelaran yang berlangsung sejak tanggal 7 - 10 September 2016 itu, Univacco menampilkan beragam laminating foil berstandar internasional. Menurut David, foil-foil Univacco memiliki kilap yang tinggi, kemampuan cetaknya diakui mampu menghasilkan efek-efek metalik yang bervariasi. Foil ini juga memiliki fleksibilitas yang tinggi, kemampuan menempelnya sangat kuat di permukaan yang bervariasi, bahkan ketepatan posisi yang tinggi saat proses pencetakan. David juga mengklaim bahwa hot stamping dan hot foil tersebut dapat berfungsi sebagai label dan packaging usai dilakukan pemrosesan stamping. Foil itupun dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen, seperti yang terdapat pada kemasan minuman, produk kecantikan, ataupun aksesori lain yang berhubungan dengan label atau packaging. "Ada beberapa macam foil, mulai dari warna, hologram serta kualitas, yang kita jual dalam pameran ini. Namun, sesuai kebijakan Univacco Taiwan, kita tidak bisa memastikan soal harga. Bagi konsumen yang berminat membelinya, bisa menghubungi via email, nanti akan diberikan secara rinci perihal harga per meternya," tutup David. Selain mengunjungi pameran Indoplas, Indopack dan Indoprint yang sukses mendebut di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, sebagian para pengunjung juga memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mengikuti berbagai seminar yang dilaksanakan setiap hari mulai pada tanggal 7 hingga 10 September 2016, seperti seminar yag diorganisir oleh Heidelberg Indonesia, ATGMI (Asosiasi Teknik Grafika dan Media Indonesia), FPI (Federasi Pengemasan Indonesia)., dan KOPI (Komunitas Printing Indonesia). @Alan |